Kamis, 25 Desember 2008

BAGIAN-BAGIAN PENTING TUBUH DALAM PROSES PEMBANGKITAN KUNDALINI

BAGIAN-BAGIAN PENTING TUBUH DALAM PROSES PEMBANGKITAN KUNDALINI


Proses Kundalini adalah sebuah proses istimewa terhadap seluruh bagian dan lapisan tubuh. Oleh sebab itu, seseorang yang membangkitkan Kundalininya harus mengetahui tubuhnya dengan lebih balk.

Selain tubuh fisik yang terlihat, manusia juga mempunyai beberapa lapisan tubuh yang tidak terlihat mata, yang seluruhnya berjumlah 7 buah. Karena tubuh yang satu terletak di dalam tubuh yang lain, tubuh-tubuh ini biasa juga disebut dengan lapisan-lapisan tubuh (Gambar 13).

Lapisan-lapisan tubuh ini amat jarang dikenal. Keberadaan lapisan-lapisan tubuh ini juga tidak diketahui dalam ilmu kedokteran. Walaupun pengetahuan mengenai hal ini lebih banyak dikenal dari sudut spiritual saja, keberadaan lapisan-lapisan tubuh ini bukanlah rekaan semata. Lapisan-lapisan tubuh beserta alat-alat halus lainnya dapat dilihat oleh para pewaskita maupun dirasakan oleh orang-orang yang cukup peka. Dengan majunya ilmu pengetahuan dan lebih banyaknya orang yang mempelajari dan memperdalam bidang metafisika, seluruh hal ini juga telah dapat dibuktikan secara ilmiah, misalnya dengan fotografi Kirlian. Dengan fotografi Kirlian, energi-energi halus dapat difoto dengan jelas. Warna dan bentuk dari energi terlihat pada hasil foto seperti benda fisik saja.

I. Tubuh yang Berlapis-lapis Tujuh lapisan tubuh manusia adalah:
1. Tubuh fisik
2. Tubuh emosi
3. Tubuh mental
4. Tubuh intuisi
5. Tubuh atma
6. Tubuh monad
7. Tubuh Ilahi

Gambar 13: Tubuh yang berlapis-lapis

Tubuh fisik adalah tubuh yang paling padat, dalam bentuk fisik, sehingga dapat dilihat oleh mata biasa. Tubuh-tubuh lainnya adalah tubuh energi yang tidak kasat mata biasa, dan masing-masingnya mempunyai getaran yang lebih tinggi daripada tubuh lainnya sesuai dengan urutan di atas. Misalnya, tubuh Ilahi lebih tinggi getarannya daripada tubuh Monad dan tubuh Monad lebih tinggi getarannya daripada tubuh Atma. Tubuh dengan getaran yang lebih tinggi ukurannya lebih besar daripada tubuh yang getarannya lebih kecil, sehingga tubuh fisik yang mempunyai getaran paling rendah merupakan tubuh yang terkecil.

Perbedaan istilah terkadang dapat menimbulkan kebingungan. Tubuh fisik sendiri mempunyai kembaran tubuh dalam bentuk energi murni yang biasa juga disebut sebagai kembaran eterik. Dalam menghitung ketujuh lapisan tubuh manusia, sebagian pihak menganggap kembaran eterik sebagai lapisan tubuh pertama sementara pihak lain menghitung tubuh fisiklah sebagai lapisan tubuh pertama. Tetapi, tubuh fisik ataupun kembaran eteriknya hanya dihitung salah satunya saja dan tidak pernah dihitung dua kali.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia pada umumnya hanya mengutamakan beberapa tubuh saja, yaitu tubuh fisik, tubuh emosi, dan tubuh mental. Pembersihan oleh Kundalini bertujuan untuk membersihkan tidak hanya ketiga tubuh yang dipergunakan sehari-hari ini, melainkan ketujuh tubuh yang ada. Seluruh lapisan tubuh harus dikembangkan dengan baik dan seimbang untuk mendapatkan peningkatan spiritual.

Ketiga tubuh pertama, yaitu tubuh fisik, tubuh emosi, (Ian tubuh mental biasa juga disebut sebagai tubuh-tubuh duniawi yang biasa disebut-sebut dalam pelajaran umum Tao. Keempat tubuh lainnya yang mempunyai getaran lebih tinggi disebut juga sebagai tubuh-tubuh spiritual. Keberadaan tubuh-tubuh spiritual ini dan teknik pembersihannya jarang dibahas, karena dianggap hanya boleh diturunkan kepada murid-murid tertentu saja.

1.1. Tubuh Fisik
Tubuh fisik sebagai tubuh yang paling "nyata" amat penting sebagai dasar dalam pengekspresian dari tubuh-tubuh lainnya. Pengembangan tubuh-tubuh lainnya tanpa menghiraukan tubuh fisik tidak dapat memberikan keseimbangan. Di samping itu, masalah pada tubuh fisik biasanya akan menulari tubuh-tubuh lainnya.

Dengan bangkitnya Kundalini, tubuh fisik membutuhkan lebih banyak olahraga dan pembersihan agar tenaga Kundalini dapat bergerak dengan lancar. Kundalini membersihkan dan memperkuat berbagai anggota dan organ tubuh fisik. Akan tetapi, saat Kundalini dihentikan oleh hambatan, olahraga dan pembersihan membantu memperlancar peredaran tenaga Kundalini. Olahraga dan pembersihan tubuh fisik secara teratur menjaga kelancaran aliran tenaga Kundalini dan mencegah terjadinya hambatan. Dengan demikian efek negatif dari pembersihan Kundalini dapat diminimalkan.

1.2. Tubuh Emosi
Perasaan-perasaan berasal dari tubuh emosi. Melalui tubuh emosi, manusia belajar memberi, memperhatikan dan mencintai, dan mengharapkan untuk memperoleh hal yang sama dari orang-orang di sekelilingnya. Apabila perasaan yang ada tidak dapat diekspresikan dengan balk, orang yang bersangkutan cenderung mencari pelarian dengan melakukan berbagai kebiasaan yang negatif, misalnya merokok, mabuk-mabukan, dan sebagainya. Setelah mengetahui secara jelas masalah yang ada pada tubuh emosi, pelarian dengan melakukan kebiasan-kebiasaan negatif ini dapat dihapuskan dengan mudah.

Tubuh emosi sebagaimana namanya adalah pusat penyimpanan emosi. Selama pembersihan tubuh ini, emosi mungkin melonjak sedemikian rupa pada saat-saat tertentu. Saat sebuah hambatan sedang dibersihkan oleh Kundalini, orang yang bersangkutan mungkin tertawa terbahakbahak atau menangis sedih tanpa kendali. Emosi-emosi yang telah menumpuk dan tersimpan lama harus dilepaskan melalui tawa ataupun tangisan tersebut. Ketidak-mengertian mengenai hal ini akan menyebabkan usaha-usaha untuk menghentikan pelepasan emosi yang meledak-ledak tersebut terhambat, sehingga emosi yang menumpuk tidak dapat dilepaskan dengan tuntas.

Upaya untuk menghentikan pelepasan emosi dengan menggunakan teknik yang tidak benar mungkin berakibat lebih buruk, yaitu emosi di luar kontrol yang berlarutlarut. Hal ini mengakibatkan orang yang bersangkutan dianggap mempunyai masalah kejiwaan. Harus diketahui bahwa Kundalini mengumpulkan banyak energi untuk membersihkan sebuah hambatan. Penggunaan teknik yang salah mengakibatkan Kundalini berhenti bekerja sehingga energi yang telah terkumpul tidak dipergunakan atau disalurkan secara benar. Hal inilah yang di masa yang lalu telah mengirim beberapa orang ke rumah sakit jiwa.

Oleh sebab itu, Kundalini harus dibiarkan bekerja dengan leluasa dalam melakukan pembersihan. Janganlah mencoba untuk menghentikan usaha Kundalini. Saat Kundalini melakukan pembersihan, yang dapat dilakukan hanyalah membantu Kundalini dalam membersihkan.

1.3. Tubuh Mental
Frekuensi getaran tubuh mental adalah sama dengan frekuensi getaran kosmos. Pada tubuh inilah manusia mulai berpikir, belajar, dan mencipta. Apabila saat mempelajari sesuatu, kesimpulan diambil secara sempit, maka orang yang bersangkutan cenderung menjadi naif dan sulit untuk menerima hal-hal baru.

Pembersihan tubuh mental oleh Kundalini memunculkan pemikiran-pemikiran yang selama ini terpendam, balk yang positif maupun yang negatif. Energi dari Kundalini memberikan kekuatan kepada pemikiran-pemikiran tersebut, sehingga pemikiran-pemikiran yang negatif pun mungkin berkembang. Latihan-latihan yang cukup harus dilakukan untuk membersihkan tubuh mental agar pemikiran-pemikiran negatif dapat dihapuskan. Amatlah penting untuk menjaga agar pandangan selalu luas dan pemikiran selalu positif.

1.4. Tubuh Intuisi
Tubuh intuisi biasa juga disebut sebagai tubuh Buddha. Walaupun tubuh intuisi merupakan tubuh pertama yang dianggap sebagai tubuh spiritual, tubuh intuisi merupakan tubuh yang terdapat di tengah-tengah antara tiga tubuh duniawi dan tiga tubuh spiritual. Tubuh ini merupakan penyeimbang hubungan antara alam duniawi dan alam spiritual. Pembersihan tubuh ini amatlah penting untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan spiritual.

I.5. Tubuh Atma
Tubuh atma mempunyai getaran yang jauh lebih tinggi daripada tubuh-tubuh sebelumnya. Pusat kharisma terdapat pada tubuh ini. Saar pembersihan, seseorang mungkin merasa menjadi super, misalnya merasa mengetahui segala sesuatu atau merasa melebih orang-orang lain. Masa pembersihan tubuh atma ini harus dilewati dengan hati-hati, karena tubuh atma adalah salah satu tubuh di mana karma paling mudah terjadi.

Dalam masa pembersihan tubuh ini, amat penting dijaga untuk tidak menjadi terikat. Janganlah membiarkan ego menguasai pikiran ataupun perbuatan. Apabila ego sampai menguasai pikiran ataupun perbuatan, maka akan terjadi banyak hambatan baru. Masa pembersihan dengan Kundalini adalah masa di mana seseorang mempunyai lebih banyak energi. Lebih banyak energi mungkin mendorong orang tersebut ke arah yang lebih positif ataupun ke arah yang lebih negatif.

1.6. Tubuh Monad
Tubuh monad adalah salah satu bagian yang paling sulit untuk dibersihkan, karena kesadaran pribadi rendah (soul) ada pada lapisan tubuh monad ini. Kurangnya energi pada tubuh monad mengakibatkan seseorang merasa tidak patut untuk hidup atau merasa bersalah terhadap setiap masalah yang menimpa orang lain. Pembersihan pada tubuh ini dapat mengungkit semua karma dari kehidupan lalu yang tersimpan pada lapisan tubuh monad.

Dengan bersihnya lapisan tubuh monad, seseorang akan mengetahui tujuan hidupnya. Ke-Aku-annya akan bersatu dengan kesadaran Ilahi dengan pengertian penuh atas tujuan dan keberadaannya di dunia.

1.7. Tubuh Ilahi
Dengan dibersihkannya tubuh Ilahi oleh tenaga Kundalini, seseorang akan merasa satu dengan kosmos dan Tuhan. Tetapi, masa pembersihan biasanya berjalan dengan cukup sulit. Selama masa pembersihan, konsep mengenai Tuhan berubah-ubah dengan drastis. Untuk beberapa saat, seseorang mungkin merasa amat jauh dari Tuhan. Orang-orang yang mempunyai iman yang kuat akan melewati masa ini dengan lebih mudah.

2. Cakra
Pada tubuh eterik yang berlapis-lapis itu, terdapat cakra dan nadi (walaupun tidak terdapat pada tubuh fisik, cakra memegang peranan penting pada anggota dan organ tubuh fisik). Cakra amatlah penting. Untuk membersihkan sebuah lapisan tubuh, cakra-cakra pengatur yang berfungsi sebagai pintu keluar-masuknya energi dari lapisan tubuh yang bersangkutan harus dibersihkan terlebih dahulu. Dari cakra-cakra inilah energi negatif dikeluarkan dan energi baru yang positif ditarik masuk. Oleh sebab itu pengetahuan mengenai Cakra amat penting. Dengan memiliki pengetahuan mengenai cakra, barulah pembersihan dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Cakra berasal dari bahasa sansekerta yang berarti roda (Gambar 14), karena apabila dilihat dari depan terlihat sebagai sebuah roda yang berputar. Gambaran roda ini sendiri timbul karena cakra sebenarnya terdiri atas beberapa lembaran dawn (yang bervariasi jumlahnya pada setiap cakra) yang berputar. Di belakang cakra, terdapat pula sebuah roda lainnya yang lebih kecil yang befungsi sebagai jaringan pelindung (Gambar 15). Beberapa cakra besar yang terdapat di jalur sushumna, mempunyai akan yang terdapat di tengah sushumna dalam bentuk simpul (Gambar 15).

Jumlah dari cakra di seluruh lapisan tubuh manusia seluruhnya ada 365 buah. Menurut ukuran dan fungsinya, cakra-cakra ini dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: cakra utama, cakra biasa, dan cakra mini. Tujuh cakra utama adalah:
1. Cakra dasar
2. Cakra seks
3. Cakra pusar
4. Cakra jantung
5. Cakra tenggorokan
6. Cakra mata ketiga
7. Cakra mahkota

Dalam beberapa literatur, kata pusar dan solar plexus Bering dipakai secara rancu. Dalam panduan ini, yang disebut dengan pusar adalah bagian tubuh di mana berada pusar.


Sedangkan solar plexus adalah bagian ulu hati. Cakra yang ketiga adalah cakra pusar, sementara pada cakra solar plexus terdapat pula cakra tersendiri. Walaupun dari kriterianya cakra solar plexus seharusnya dimasukkan ke dalam tujuh cakra utama ini, cakra solar plexus biasanya dikesampingkan karena mengaktifkan cakra solar plexus dapat membawa ambisi dan ego yang terlalu besar yang dapat berakibat negatif.


Gambar 16.. Cakra-cakra besar pada tubuk

Dalam kebangkitan Kundalini, ketujuh cakra ini dianggap amat penting karena seluruhnya mempunyai akar yang berbentuk simpul di tengah-tengah sushumna. Adanya akar ini menyebabkan terhambatnya kenaikan tenaga Kundalini melalui sushumna. Dengan demikian, apabila sebuah cakra utama belum diaktifkan dan akar ataupun simpul dari cakra yang bersangkutan belum dibersihkan, maka tenaga Kundalini tidak dapat naik lebih ke atas lagi.

Selain ketujuh cakra utama, beberapa cakra lainnya juga berukuran besar dan mempunyai fungsi khusus, antara lain:
• Cakra dahi
• Cakra solar plexus depan
• Cakra solar plexus belakang
• Cakra jantung belakang
• Cakra meng-mien
• Cakra limpa

Di samping ketujuh cakra utama dan cakra-cakra besar yang disebutkan di atas, cakra-cakra lain umumnya berukuran lebih kecil. Cakra-cakra yang lebih kecil ini dibagi atas dua kelompok, yaitu cakra biasa dan cakra mini. Contoh dari cakra biasa adalah cakra telapak tangan dan telapak kaki, sedangkan cakra mini terdapat pada setiap ujung jari tangan dan kaki. Kedua jenis cakra ini tidak dibahas lagi secara lebih rinci. Tetapi, harus diketahui bahwa setiap cakra, terlepas dari besar-kecilnya ukuran cakra tersebut memegang peranan penting. Kedua jenis cakra ini tidak dibahas, karena pembersihan mereka akan terjadi secara lebih mudah dan otomatis. Setelah cakra-cakra utama dibersihkan, cakra biasa dan cakra mini di sekitar cakra utama tersebut akan dibersihkan secara otomatis oleh tenaga Kundalini. Selanjutnya cakra utama itu saja yang akan diuraikan.

2.1. Cakra Dasar
Cakra dasar terletak di dasar tulang punggung, yaitu di ujung bawah tulang ekor. Cakra dasar diasosiasikan dengan warna merah muda dan mempunyai 4 lembar dawn. Cakra dasar merupakan pusat energi dari tubuh fisik, kehidupan materi dan keinginan untuk hidup. Cakra Inilah dasar dari kehidupan manusia di dunia fisik. Besar-kecilnya cakra dasar mempengaruhi keaktifan dan keinginan hidup seseorang. Seseorang yang cakra dasarnya kecil cenderung untuk lebih malas untuk melakukan aktivitas apa pun. Orang-orang yang mempunyai kecenderungan untuk bunuh diri biasanya mempunyai cakra dasar yang amat kecil, kotor, ataupun terhambat

Setiap manusia amat dipengaruhi oleh aspek-aspek duniawi (material) dan aspek-aspek spiritual. Hanya dengan menyeimbangkan kedua aspek ini, seseorang dapat hidup dengan tenteram. Cakra dasar sebagai pusat tubuh fisik dan kehidupan materi adalah cakra paling penting untuk kehidupan material.

Pengembangan cakra dasar terjadi saat seorang bayi disusui. Keinginan seorang ibu untuk membesarkan sang bayi dan cinta kasih ibu tersebut dibutuhkan untuk mengembangkan cakra dasar sang bayi dengan balk dan seimbang. Saat disusui, cakra dasar ibu dan bayi terhubung oleh tali karma. Saat inilah cinta kasih dari ibu memompa cakra dasar sang bayi untuk berkembang. Tenaga pada cakra dasar sang ibu dan bayi akan tercampur secara merata yang memberikan grounding (hubungan ke bumi) kepada sang bayi, dan memperkuat daya tarik keduniawian terhadap sang bayi yang baru saja meninggalkan alam roh.

Oleh sebab itu, dianjurkan agar masa pemberian ASI dari seorang ibu kepada bayinya tidak diperpendek. Dengan diperpendeknya masa pemberian ASI, cakra dasar tidak mempunyai waktu yang cukup untuk berkembang secara normal. Apabila masa pemberian ASI diperpendek, cukup memungkinkan bahwa keseimbangan hubungan sang bayi dengan alam roh dan alam duniawi tidak terbentuk dengan balk. Bayi-bayi ini akan tumbuh menjadi anakanak yang hiperaktif.

Terbukanya cakra dasar ini adalah sama dengan terbangkitnya Kundalini. Simpul Brahma pada akar cakra dasar sebagai salah satu dari tiga simpul utama di sushumna adalah penyekat Kundalini. Dengan terbukanya simpul Brahma, Kundalini dapat keluar meninggalkan perinum (di antara anus dan alat kelamin) untuk mulai memasuki sushumna.


2.2. Cakra Seks atau Cakra Hara
Cakra seks terdapat pada tulang pelvis. Cakra seks diasosiasikan dengan warna orange dan mempunyai 6 lembar daun.
Cakra seks berhubungan dengan penciptaan kasar atau reproduksi. Kondisi cakra seks ini secara langsung mempengaruhi aktivitas seksual seseorang.

Cakra seks juga terkait erat dengan cakra tenggorokan yang bertanggung jawab untuk penciptaan yang lebih halus, yaitu kreativitas. Oleh sebab itu, orang-orang yang kreatif (mempunyai cakra tenggorokan yang aktif) biasanya mempunyai cakra seks yang aktif juga. Cakra seks juga merupakan pusat kemurnian pikiran. Apabila cakra ini bersih, orang tersebut akan mempunyai pikiran-pikiran yang lebih positif.

Ketika sepasang kekasih mengadakan hubungan seksual, cakra seks mereka terhubung oleh cahaya yang cemerlang. Cahaya yang dikeluarkan sedemikian terang dengan getaran yang kuat membakar sebagian karma negatif. Jadi, melalui hubungan seksual antar sepasang kekasih yang saling mencintai, sepasang kekasih tersebut maju dalam spiritual secara otomatis.

Sebenarya setiap orang sering mengadakan perjalanan astral sewaktu tidur. Tetapi, sebelum cakra seks terbuka, perjalanan astral ini tidak dapat diingat oleh pikiran sadar. Setelah cakra kedua terbuka, barulah perjalanan-perjalanan astral dapat diingat oleh pikiran sadar. Apabila pembersihan telah berlanjut dengan cukup balk, perjalanan astral tidak lagi diingat sebagai sebuah mimpi, melainkan dapat dialami secara sadar. Orang-orang ini akan sering mengalami perasaan terbang ataupun melayang di berbagai tempat. Dalam keadaan ini, seluruh pikiran masih dalam keadaan sadar, walaupun tubuh fisik sedang tidur.


Sebenarya setiap orang sering mengadakan perjalanan astral sewaktu tidur. Tetapi, sebelum cakra seks terbuka, perjalanan astral ini tidak dapat diingat oleh pikiran sadar. Setelah cakra kedua terbuka, barulah perjalanan-perjalanan astral dapat diingat oleh pikiran sadar. Apabila pembersihan telah berlanjut dengan cukup balk, perjalanan astral tidak lagi diingat sebagai sebuah mimpi, melainkan dapat dialami secara sadar. Orang-orang ini akan sering mengalami perasaan terbang ataupun melayang di berbagai tempat. Dalam keadaan ini, seluruh pikiran masih dalam keadaan sadar, walaupun tubuh fisik sedang tidur.

2.3. Cakra Pusar
Cakra pusar amat penting dalam mempertahankan vitalitas seseorang, karena pada cakra pusar ini sendiri di-
Cakra pusar amat penting dalam mempertahankan vitalitas seseorang, karena pada cakra pusar ini sendiri di-




hasilkan sejenis prana sintetis. Cakra pusar juga mengendalikan dan memberikan energi kepada usus besar dan usus kecil. Kebersihan cakra ini amat perlu dalam hubungan keluarga dan rasa kepuasan. Cakra pusar yang kotor atau tersumbat menyebabkan seseorang tidak pernah merasa puas terhadap apa yang dimilikinya.

Dengan terbukanya cakra ketiga, pengaruh-pengaruh eterik telah dapat dirasakan. Secara intuisi, dapat dirasakan bahwa suatu tempat menyenangkan atau tidak. Kadangkadang dapat juga dirasakan kehadiran makhluk-makhluk eterik, walaupun belum dapat dilihat Secara langsung.


2.4. Cakra Jantung
Cakra jantung terletak di tengah dada dan diasosiasikan dengan warna merah muda dan hijau. Merah muda sebagai lambang cinta kasih dan hijau sebagai lambang penyembuhan. Cakra ini adalah cakra yang amat penting dalam spiritual. Secara fisik cakra jantung mengatur Jantung dan kelenjar thymus. Cakra ini merupakan pusat dari seluruh perasaan yang halus, seperti cinta, kasih, sayang, dan sebagainya. Secara spiritual, cakra ini merupakan pusat kemampuan untuk menjadi lebih tinggi dan untuk mencintai sepenuhnya.


Sebagian guru spiritual mengatakan bahwa cakra terpenting adalah cakra mahkota karena cakra mahkota merupakan pintu masuknya kekuatan spiritual yang lebih tinggi. Sebagian lagi mengatakan bahwa cakra terpenting sebenarnya adalah cakra jantung. Dipercaya bahwa pribadi tinggi manusia mempunyai kekuatan keilahian yang amat besar. Setelah pribadi tinggi bersemayam di cakra jantung dan kesadaran maupun kekuatan dari pribadi tinggi dapat diperoleh seutuhnya, maka orang yang bersangkutan akan mencapai penerangan secara spiritual.

Cakra jantung dan cakra solar plexus adalah cakra-cakra yang amat mempengaruhi ambisi dan cinta kasih. Kedua cakra ini harus seimbang, agar seseorang dapat mengembangkan ambisinya dengan cara yang balk dan benar dalam hubungan terhadap sesama. Cakra jantung yang terlalu besar dan cakra solar plexus yang terlalu kecil menjadikan seseorang tidak berambisi dan tidak berani mengambil tindakan yang tegas apabila tindakan itu dapat menyakiti orang lain. Sebaliknya, cakra solar plexus yang lebih besar daripada cakra jantung dapat mempengaruhi seseorang untuk mengejar ambisi tanpa memperdulikan kebenaran.

Sistem pendidikan modern dalam banyak kebudayaan menitik-beratkan pengembangan intelektual. Pendidikan seperti ini banyak mempengaruhi cakra tenggorokan dan cakra mata ketiga, sementara cakra jantung hampir tidak dipengaruhi sama sekali. Oleh sebab itu dibutuhkan cukup banyak perhatian dan latihan untuk mengembangkan cakra jantung ini.

Cakra jantung akan terbuka setelah simpul Wisnu (simpul utama kedua) terbuka. Terbukanya cakra jantung memberikan seseorang kemampuan untuk menyadari perasaan orang lain. Saat memikirkan seseorang, dengan mudah perasaan orang tersebut dapat diketahui, apakah orang tersebut dalam keadaan senang, sedih, marah, dan sebagainya. Tetapi, harus diperhatikan bahwa perasaan-perasaan dari orang lain tersebut dapat menular dengan mudah. Perasaan-perasaan yang negatif akan membawa pengaruh yang negatif pula.


2.5. Cakra Tenggorokan
Sebagaimana namanya, cakra ini terletak pada tenggorokan. Cakra tenggorokan diasosiasikan dengan warna biru muda. Secara fisik, cakra ini memberikan energi kepada kelenjar thyroid dan parathyroid. Cakra ini adalah pusat penciptaan yang lebih tinggi (kreativitas) dan hubungan antar manusia. Seseorang dengan cakra tenggorokan yang bersih akan mempunyai pengertian yang mendalam mengenai hubungan antar sesama manusia dan sudah tentu mempunyai hubungan yang baik dengan sesamanya. Sementara itu, rasa bersalah yang terus-menerus mungkin mengotori atau bahkan menyumbat cakra tenggorokan.


Ketika dua orang berinteraksi misalnya dalam sebuah percapakan, cakra tenggorokan keduanya akan terhubung oleh seutas tali eterik yang biasa juga disebut dengan tali karma. Apabila salah satu pihak mulai mendominasi, cakra tenggorokannya akan menjadi lebih gelap (kotor). Demikian juga apabila keduanya saling berusaha untuk mendominasi, cakra tenggorokan keduanya menjadi kotor. Secara waskita, dapat dilihat energi-energi yang tajam muncul dari cakra tenggorokan dan menyerang pihak lainnya. Sebaliknya, apabila seseorang sedang menceritakan humor yang menyenangkan, cakra tenggorokannya akan menjadi lebih cerah dan terang.

Kemampuan untuk mengekspresikan diri secara vokal juga dipengaruhi oleh cakra ini. Agar dapat mengekspresikan seluruh isi hati dengan baik, cakra tenggorokan dan cakra jantung harus terhubung dengan baik.

Dengan terbukanya cakra kelima di tenggorokan, berbagai nada atau bunyi halus mulai dapat didengar. Pada awalnya, bunyi-bunyi tersebut didengar seperti suara lengkingan, dengungan, ataupun kehampaan. Bunyi-bunyi ini akan terdengar terus-menerus untuk beberapa hari sampai beberapa bulan selama cakra tenggorakan masih dalam pembersihan. Setelah cakra tenggorokan bersih, suara-suara dari dimensi lain akan dapat didengar dengan jelas. Suara-suara yang didengar sudah berubah menjadi kalimat-kalimat yang lengkap dan jelas.



2.6. Cakra Ajna
Cakra ajna yang sering juga disebut sebagai cakra mata ketiga terletak di antara alis, dan karena itu juga sering disebut sebagai cakra alis. Cakra ini memberikan energi ke kedua mata, hidung, dan kelenjar pituitary. Cakra ajna biasa juga disebut sebagai mata ketiga karena cakra ini memberikan pewaskitaan (untuk energi yang lebih kasar). Dengan kata lain, cakra ajna juga berfungsi sebagai sebuah mata eterik. Pada akar cakra ini, terdapat simpul utama terakhir, yaitu Rudra. Selain pewaskitaan, cakra ini Juga merupakan titik pemusatan perhatian dan pengatur dari cakra-cakra lainnya.

Dengan terbukanya simpul Rudra dan cakra mata ke-tiga, seseorang akan mampu melihat energi eterik yang lebih kasar. Sebuah bola cahaya akan muncul di depan di mana bola cahaya ini berfungsi sebagai pelindung dan penyelaras energi.

Apabila dua orang pewaskita terhubung cakra mata ketiganya secara positif oleh tali karma, maka cakra mata ketiga dari masing-masingnya akan saling mempengaruhi secara positif satu dengan yang lainnya. Kemampuan pewaskitaan keduanya akan berkembang dengan cepat karena saling bantu pada tingkat eterik ini. Keduanya Juga akan dapat saling mengerti dan memahami satu dengan yang lainnya dengan mudah. Tetapi, apabila salah satu atau keduanya mempunyai cakra mata ketiga yang kotor, akan terjadi kesulitan komunikasi di antara mereka.

Bersih-tidaknya cakra mata ketiga ini amat berpengaruh dalam sebuah perkawinan. Apabila salah satu dari pasangan mempunyai cakra mata ketiga yang kotor, cukup besar kemungkinan bahwa ia akan mengotori mata ketiga pasangannya dan memberikan banyak tekanan-tekanan mental dan emosional. Komunikasi yang sulit dan kurangnya pengertian di antara keduanya sering membawa ke perceraian.


2.7. Cakra Mahkota
Cakra mahkota yang terdapat di puncak kepala merupakan cakra yang paling mudah ditembusi cahaya. Cakra ini adalah pintu masuk utama dari energi spiritual. Seseorang yang telah berkembang secara spiritual dan cakra mahkotanya telah terbuka secara sempurna akan mengetahui banyak rahasia alam. Inilah yang disebut dengan Pengetahuan Buddha. Cakra mahkota memberikan energi dan mengatur sebagian besar otak dan kelenjar pineal.

Cakra mahkota yang bersih dan telah terbuka akan berwarna kuning emas. Karena cakra mahkota juga berfungsi sebagai sebuah corong yang menuangkan energi-energi positif ke dalam tubuh, maka latihan-latihan secara rutin akan memberikan lebih banyak energi spiritual positif ke seluruh tubuh. Setelah beberapa waktu, seluruh tubuh akan dilapisi oleh cahaya berwarna kuning emas. Maka amat penting untuk menjaga cakra ini tetap bersih, agar energi spiritual dapat diterima secara terus-menerus oleh seluruh tubuh melalui cakra mahkota.

Di masa silam, cakra mahkota ini amat sulit dibuka. Tetapi, sejak tahun 1970-an, cakra mahkota dapat dibuka hampir sama mudahnya dengan membuka cakra-cakra lainnya. Hal ini disebabkan karena telah terbukanya cakra mahkota alam semesta, seperti yang disaksikan oleh pendiri Sahaja Yoga, Sri Mataji Nirmala Devi [33]. Terbukanya cakra mahkota dapat dirasakan sebagai tekanan ringan atau denyut di puncak kepala. Apabila cakra mahkota telah terbuka lebih besar, cakra sensasi yang dirasakan akan berupa adanya perasaan mencair. Cahaya yang masuk terus-menerus dalam jumlah yang besar akan mendorong ke luar kotoran dan hambatan dari kepala. Dapat dirasakan kotoran-kotoran yang disedot ke luar melalui cakra mahkota.

Apabila cakra mahkota telah terbuka lebih besar hingga mencapai sebesar kepala, perjalanan astral dapat dilakukan secara sadar dengan lebih mudah. Setelah cakra mahkota membuka sebesar inilah keadaan samadhi dalam meditasi baru dapat dicapai.

Lembaran-lembaran (kelopak) pada cakra mahkota terdiri atas dua tingkat.

Pada tingkatan dasar, terdapat 1.000 lembar kelopak (beberapa literatur menyebutkan 998).

Sedangkan pada tingkatan atas terdapat 12 lembar kelopak.

Keenam cakra utama lainnya mempunyai sebuah simbol khusus. Tetapi, untuk cakra mahkota biasanya tidak dipergunakan sebuah simbol khusus. Cakra mahkota dianggap sebagai cakra sempurna yang meliputi semua cakra lainnya. Dengan demikan, simbol untuk cakra mahkota adalah gabungan dari simbol keenam cakra lainnya.

Menurut kepercayaan kuno, setiap cakra utama mempunyai dewa pelindung. Berbagai aliran yoga biasa berdoa kepada dewa yang bersangkutan untuk meminta bantuan dalam menyempurnakan pembersihan dan pembukaan sebuah cakra. Pada Tabel I: Ringkasan Cakra, dapat dilihat informasi ringkas, atas ketujuh cakra utama.


3. Cakra Lain dalam Kebangkitan Kundalini
Selain ketujuh cakra utama, dua cakra besar lainnya cukup penting untuk diketahui, yaitu cakra solar plexus dan cakra dahi. Kedua cakra ini dianggap penting dalam kebangkitan Kundalini, karena mereka juga mempunyai kriteria yang sama dengan ketujuh cakra utama lainnya, yaitu mempunyai akar pada sushumna, jalur utama Kundalini.


3.1. Cakra Solar Plexus
Cakra solar plexus tidak dimasukkan ke dalam daftar cakra utama, karena mengaktifkan cakra solar plexus dapat mengembangkan hal-hal yang negatif pada diri seseorang. Cakra solar plexus adalah pusat dari ambisi dan ego. Apabila cakra Solar Plexus bersih dan dalam ukuran normal, maka orang yang bersangkutan akan mempunyai ketenangan dan hubungan yang positif dengan orang lain karena egonya tidak terlalu berlebihan.

Sebaliknya, apabila cakra solar plexus terlalu aktif dan kotor, maka ambisi yang dimiliki mungkin berlebihan sehingga cenderung kurang mempedulikan orang lain. Orang-orang ini bersedia menghalalkan semua cara untuk memperoleh keuntungan pribadi. Kotornya cakra solar plexus juga menyebabkan ketidakpuasan dalam berbagai hal.

Cakra Solar Plexus memberi energi dan mengendalikan sebagian besar organ dalam tubuh seperti pankreas, hati, lambung, usus besar, usus buntu, diafragma dan usus halus. Cakra ini juga merupakan pusat energi dari tubuh karena pertukaran energi dari cakra-cakra bagian bawah dengan cakra-cakra bagian atas tubuh selalu melewati cakra solar plexus. Karena itu, untuk seseorang yang lemah, dengan memberikan energi ke cakra ini, energi akan didistribusikan ke cakra-cakra lainnya, balk yang terdapat pada bagian bawah maupun bagian atas tubuh.
Tabel 1: Tabel Ringkasan Cakra
Cakra Lokasi Petal/ Dewa Fungsi Warna Kelenjar Elemen
Lembar Pelindung
(Kekuatan)
Dasar
(Muladhara) Tulang
ekor 4 Ganesha
(Dakini) Pusat pertahanan,
energi bumi, materi,
tubuh fisik Merah Tanah
Sex Tulang 6 Wisnu Kreativitas rendah Orange Ovari/ Api
(Svadhisthana) pelvis (Rakini) ketertarikan antar-
manusia, perjalanan
astral Testes
Pusar
(Manipura) Pusar 10 Rudpa
(Lakini Sakti) Pusat kekuatan,
ego, identitas,
kepercayaan diri Kuning Adrenalin,
ginjal Air
Jantung Tengah 12 Jagadamba Cinta kasih dan Hijau/ Timus Udara
(Anahata) (antarputing) (Kakini Sakti) perasaan halus
lainnya, pusat Merah
muda
Tenggorokan
(Visuddhi) Tenggorokan 16 Sadasiva
(Arawanariswara) Komunikasi,
kreativitas tinggi
intelektual, bahasa Biru Tiroid,
Paratiroid Eter
Mata ketiga
(Ajna) Antaralis 2 Paramesiwa
(Hakini/Sudhakali) Pusat persepsi,
jendela jiwa Ungu Pituitary Cahaya
Mahkota Puncak 1000+ KaM Pintu hubungan Putih/ungu Pineal
(Sahasrara) kepala 12 dengan ke Ilahian elektrik




3.2. Cakra Dahi
Cakra dahi biasanya tidak dibahas terlalu mendalam karena cakra dahi dianggap sebagai cakra yang mudah untuk dibersihkan dan dibuka. Hal ini disebabkan oleh karena simpul dari cakra dahi terletak hanya beberapa milimeter di atas simpul cakra mata ketiga, yang merupakan simpul besar terakhir (Rudra). Saat simpul dari mata ketiga terbuka, biasanya simpul dari cakra dahi juga langsung terbuka atau akan terbuka dalam waktu yang amat singkat.

Untuk memperoleh keseimbangan, amatlah penting untuk menjaga keseimbangan dari ketujuh cakra utama. Apabila salah satu dari cakra utama jauh lebih besar dan lebih aktif daripada cakra-cakra utama lainnya, maka orang yang bersangkutan akan mempunyai sifat yang berlebihan dalam suatu hal. Mempunyai sifat yang terlalu berlebihan dalam suatu hal tidaklah balk. Misalnya, seseorang yang cakra jantung amat besar melebihi cakra-cakra lainnya akan membagikan segala sesuatu miliknya kepada orang lain tanpa memikirkan dirinya sendiri lagi. Hal ini dilakukannya karena adanya cinta kasih terhadap sesama yang amat besar dalam dirinya. Tetapi, apabila orang yang bersangkutan bukan orang yang kaya, sementara ia terns memberikan harta benda miliknya, akan menjadi bagaimanakah kehidupan keluarganya?

4. Cakra Pendamping

Sebagian cakra besar dan biasa biasanya mempunyai beberapa cakra pendamping yang ukurannya sama dengan cakra mini. Menurut letaknya terhadap cakra yang didam-pinginya (cakra induk) tersebut, cakra-cakra pendamping ini dapat dibagi atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah cakra-cakra pendamping yang terdapat di kedua sisi cakra induk (Gambar 23), sedangkan yang termasuk dalam kelompok kedua adalah cakra-cakra pendamping yang terdapat di sekeliling cakra induk (Gambar 24).

Kebanyakan dari cakra-cakra pendamping termasuk dalam
Pendamping kelompok pertama, yaitu terletak di kedua sisi cakra induk, misalnya cakra-cakra pendamping dari cakra
di sekeliling cakra utama seks, cakra pusar, dan cakra jantung. Sedangkan yang termasuk dalam kelompok kedua adalah cakra-cakra pendamping yang cakra induknya terletak di ujung tubuh, misalnya cakra-cakra pendamping dari cakra telapak kaki dan cakra mahkota.


5. Status Sebuah Cakra
Dalam pembahasan mengenai cakra di atas, dapat dilihat bahwa sebuah cakra mungkin dalam keadaan tertutup, tidak aktif, aktif, ataupun terbuka. Walaupun belum ada standarisasi istilah untuk menggambarkan keadaan sebuah cakra, pada umumnya status dari sebuah cakra dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

5.1. Tertutup
Sebuah cakra dikatakan tertutup apabila cakra tersebut mempunyai amat banyak hambatan yang mungkin saja disebabkan oleh masalah fisik, mental, emosional, ataupun karma. Masalah fisik mungkin disebabkan oleh salah tulang/urat. Sementara masalah mental dan emosional disebabkan oleh emosi-emosi negatif yang masih belum dapat diatasi. Sedangkan masalah karma lebih umum disebabkan oleh karma ataupun trauma dari kehidupan-kehidupan sebelumnya.

5.2. Tidak Aktif
Cakra yang tidak aktif adalah cakra yang masalahnya tidak seberat pada cakra yang tertutup. Sebuah cakra biasanya tidak aktif karena ketidak-seimbangan antara faktor-faktor fisik, mental, emosional dan spiritual. Salah satu penyebab yang paling umum adalah kurangnya olah raga. Gerakan-gerakan tubuh akan mengaktifkan untuk sementara cakra-cakra di sekitar anggota tubuh yang digerak-gerakkan. Dengan demikian, cakra-cakra ini mempunyai kesempatan untuk mengeluarkan energi negatif dan menggantinya dengan energi baru yang positif. Olahraga yang teratur akan membuat cakra-cakra tersebut menjadi aktif secara permanen. Tetapi, kurangnya olah raga menyebabkan banyak cakra pada tubuh menjadi kotor oleh energi-energi negatif sehingga semakin lama menjadi semakin tidak aktif.

5.3. Aktif
Cakra yang aktif biasanya dimiliki oleh orang-orang yang sehat secara fisik, mental, emosional, dan spiritual. Dengan melakukan olahraga yang cukup, mempertahankan emosi dan mental yang balk dan menjalankan latihan-latihan untuk membersihkan dan mengaktifkan cakra secara teratur, maka cakra-cakra akan menjadi lebih benar dan lebih terang. Cakra-cakra akan berputar bergantian searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam secara teratur. Saar berputar berlawanan arah jarum jam, cakra mengeluarkan energi negatif, dan scat berputar searah jarum jam, cakra akan menarik energi positif.

5.4. Terbuka
Dalam kepercayaan kuno, sebuah cakra dapat terbuka hanya apabila tenaga Kundalini telah bangkit. Hanya dengan adanya tenaga Kundalini lembaran-lembaran dawn cakra dapat didorong ke arah luar sehingga berbentuk bunga teratai yang sedang mekar. Setelah cakra tersebut terbuka, menjadi bersih dan seimbang seluruh kelopaknya, maka kemampuan-kemampuan psikis akan mulai muncul.

6. Memeriksa Keaktifan Tenaga Kundalini pada Cakra Utama

Setelah tenaga Kundalini bangkit, keaktifan Kundalini pada ketujuh cakra utama dapat diperiksa dengan mudah pada telapak dan jari-jari tangan. Hubungan antara jari dan cakra yang terkait dapat dilihat pada Gambar 23 dan Tabel 2:

Masalah Cakra dan Mendeteksi Cakra Dengan Tangan. Secara umum, mungkin dirasakan tiga macam sensasi, yaitu:
Tingling dingin: Tenaga Kundalini sedang bekerja aktif pada cakra yang terkait dan cakra tersebut cukup bersih.

Tingling hangat: Tenaga Kundalini sedang bekerja aktif pada cakra yang terkait, di mana cakra tersebut sedang tersumbat/kotor. Panas adalah tanda sedang terjadinya pembakaran/pembersihan pada cakra tersebut.

Tidak ada sensasi: Tenaga Kundalini tidak aktif pada cakra yang terkait.












Pendeteksian cakra-cakra utama dengan telapak dan jari tangan ini sebenarnya adalah untuk mendeteksi cakra-cakra pendamping cakra utama yang bersangkutan dan bukan untuk cakra utama itu sendiri. Dengan demikian telapak dan jari-jari tangan kiri melambangkan cakra-cakra pendamping yang berada di sebelah kiri tubuh, dan sebaliknya telapak dan jari-jari tangan kanan melambangkan cakra-cakra pendamping yang berada di sebelah kanan tubuh. Sebuah cakra utama amat tergantung pada cakra pendampingnya. Apabila salah satu cakra pendamping terganggu, secara langsung juga berarti cakra utamanya terganggu. Oleh sebab itu, dengan mendeteksi cakra-cakra pendamping, keadaan dari cakra utama (cakra induknya) sendiri dapat diketahui.

Dengan mengetahui keadaan dari masing-masing cakra utama, dengan mudah dapat diketahui apa yang harus dilakukan untuk sebuah cakra yang tidak aktif sama sekali. Apabila tenaga Kundalini tidak aktif pada sebuah cakra, jalur yang menuju ke cakra tersebut mungkin terhambat dan harus dibersihkan. Latihan-latihan yang benar dapat membantu Kundalini dalam membersihkan hambatan pada jalur yang menuju sebuah cakra, maupun hambatan yang terdapat pada cakra itu sendiri.

Sebenarnya, pendeteksian keadaan cakra-cakra utama ini tidak hanya dapat dilakukan pada telapak dan jari-jari tangan. Selain pada tangan, pendeteksian dapat juga dilakukan pada telapak dan jari-jari kaki. Lokasi telapak kaki dan urutan-urutan jari kaki dalam mendeteksi cakra-cakra utama adalah sama dengan telapak dan jari-jari tangan.

7. Masalah pada Cakra Utama
Masalah pada cakra biasa disebabkan oleh masalah-masalah fisik, mental, emosional, dan trauma kehidupan-kehidupan sebelumnya. Sebagaimana umumnya, sebuah masalah dapat diatasi dengan mudah dengan mengetahui penyebab dari masalahnya. Ringkasan penyebab masalah dapat dibaca dalam Tabel 2: Masalah Cakra dan Mendeteksi Cakra dengan Tangan.






8. Nadi
Dalam tubuh fisik terdapat amat banyak pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran darah, sedangkan pada tubuh eterik dapat dijumpai saluran-saluran bagi tenaga eterik yang disebut nadi. Tiga nadi utama adalah: Sushumna, Ida, dan Pingala. Sushumna merupakan pusat dari saraf-saraf parasimpatetik, sedangkan pada Ida dan Pingala merupakan pusat saraf-saraf simpatetik. Seluruh nadi lainnya jauh lebih kecil dan bertebaran di seluruh bagian tubuh. Secara pewaskita, nadi-nadi ini dapat dilihat menyerupai benang-benang cahaya yang bertebaran di seluruh tubuh.

8.1. Ida
Ida biasa diasosiasikan sebagai superego, di mana keinginan-keinginan terpusat. Keinginan adalah tenaga utama penggerak yang menyebabkan adanya tindakan-tindakan. Tetapi, keinginan-keinginan yang belum terpenuhi dapat menimbulkan emosi. Oleh sebab itu, dapat juga dikatakan bahwa Ida menguasai emosi. Kelemahan pada nadi Ida dapat menyebabkan seseorang menjadi amat emosional, yang dapat menimbulkan depresi. Orang yang bersangkutan akan mempunyai disiplin diri yang amat kurang, pasif, penuh dengan imaginasi diri, dan Bering terjebak dalam kebiasan-kebiasaan negatif.

Kelemahan pada nadi Ida biasa disebabkan oleh tekanan yang berlebihan dari jalur Pingala. Keadaan ini dapat diperbaiki dengan mengurangi tekanan dari jalur Pingala, sehingga emosi yang terpendam dapat diarahkan ke luar.

Imaginasi diubah menjadi aksi. Rasa depresi dan pikiran-pikiran yang mengasihani diri sendiri harus dihapuskan. Emosi-emosi dari keinginan yang belum atau tidak dapat dipenuhi harus diarahkan pada cinta kasih, agar tidak menjadi hal-hal yang negatif.

Nadi Ida sebenarnya adalah kunci dari kebahagiaan. Dengan pembersihan yang benar, kebiasaan-kebiasaan yang negatif dapat dihilangkan dengan mudah. Setelah nadi Ida menjadi bersih, ketenangan dapat diperoleh dengan mudah. Semua rasa bersalah dan imaginasi dapat dihapuskan. Orang yang bersangkutan dapat menikmati hidup dan merasa berbahagia dan pugs atas segala sesuatu yang telah diperolehnya.

8.2. Pingala
Pingala adalah pusat dari ego dan aksi. Sebagai pusat aksi, Pingala juga merupakan pusat penciptaan. Apabila pemusatan perhatian pada jalur ini berlebihan, nadi Ida akan diterlantarkan, sehingga hal-hal spiritual kurang diperhatikan. Dengan berkembangnya ego secara berlebihan, hubungan dengan roh yang seharusnya bersemayam di Jantung (tetapi berada di atas kepala pada kebanyakan orang) menjadi semakin menipis. Lama kelamaan, hal ini dapat menimbulkan masalah jantung.

Orang-orang yang nadi Pingalanya aktif biasanya cenderung menjadi agresif, dingin, dan licik. Mereka menjadi berkurang rasa cinta kasihnya, dan hanya memperdulikan materi, nama, dan jabatan. Diperbuta oleh egonya, mereka merasa sangat bangga karena dapat menaklukkan dunia.

Seluruh identitasnya dipenuhi oleh ego, sementara hatinya membatu. Masalah seperti ini—yang disebabkan oleh aktifnya ego secara berlebihan—dapat diatasi dengan membersihkan jalur Pingala dan membuatnya seimbang dengan nadi Ida.

Mencari spiritualitas secara berlebihan juga dapat me-ningkatkan ego. Orang-orang yang mencari kemampuan psikis dapat digolongkan sebagai orang yang terlalu aktif Jalur Pingalanya. Setelah mengetahui jalan yang benar, seseorang tidak boleh terlalu berlebihan dalam memikirkan spiritualitas. Keseimbangan harus ada antara keinginan, aksi, dan cinta kasih kepada sesama.
8.3. Sushumna
Sushumna sebagai jalur pusat adalah jalan untuk dapat terhubung dengan kesadaran kosmos. Untuk mencapai pencerahan, Sushumna dapat dikatakan sebagai sebuah jalan tol dengan cakra mahkota sebagai gerbang terakhir. Jadi, dengan nadi Sushumna dan cakra mahkota yang terbuka lebar dan bersih, seseorang dapat terhubung de¬ngan kesadaran kosmos. Meditasi dengan kesadaran tanpa pemikiran adalah kunci utama untuk mencapai kesadaran kosmos ini. Selain itu, dalam kehidupan sehari¬hari, amat penting untuk selalu memusatkan perhatian pada sekarang, menjadi aksi, dan bukan reaksi. Seseorang harus menikmati seluruh hidup sebagai berkah dan mem-punyai cinta kasih kepada sesama.
Apabila Ida dan Pingala masing-masing membentuk semacam gelembung dalam satu sisi kepala, maka dengan terpusatnya perhatian pada sushumna sebagai jalur utama, kedua gelembung yang dibentuk oleh jalur Ida dan Pingala akan menciut. Dengan demikian, ruang yang sebelumnya terisi oleh ego dan super ego digantikan oleh cahaya.
9. Kelenjar Tubuh
Selain fungsi-fungsi penting bagi tubuh fisik, kelenjar-kelenjar tubuh juga mempunyai berbagai fungsi secara eterik. Misalnya, kelenjar pineal yang terletak di tengah¬tengah kepala adalah salah satu kelenjar yang amat penting dalam spiritualitas. Kelenjar pineal adalah pusat penerima dari seluruh sensor eterik, yaitu penglihatan, pendengaran, dan sebagainya. Dari kelenjar pineal inilah informasi yang diterima selanjutnya diteruskan ke otak.
Bab VII
LATIHAN SELAMA PROSES PEMBERSIHAN KUNDALINI

I. Proses Kundalini dalam Literatur
Literatur mengenai Kundalini hanya membahas Kundalini dalam tahap pembersihan. Disebutkan bahwa proses Kundalini terbagi atas 4 tahap. Seluruh tahapan itu hanya ada dalam beberapa buku yoga yang tidak diedarkan untuk umum. Keempat tahap tersebut adalah:
1. Arambha
2. Ghata
3. Parichaya
8. Nishpatti

I.1. Arambha
Arambha adalah proses kebangkitan awal Kundalini, di mana simpul utama pertama Brahma yang terdapat pada akar cakra dasar terbuka. Setelah kebangkitan awal inilah, proses pembersihan selanjutnya dapat terjadi.

I.2. Ghata
Dalam melakukan pembersihan, tenaga Kundalini akan membuka simpul utama kedua yang terdapat pada akar cakra jantung. Setelah simpul yang dikenal sebagai simpul Wisnu ini terbuka, tenaga Ilahi akan lebih banyak turun ke tubuh sehingga tali spiritual akan menjadi lebih besar. Tali spiritual yang pada kebanyakan orang hanya berukuran beberapa milimeter akan menjadi lebih besar hingga mencapai beberapa sentimeter.

I.3. Parichaya
Penyerapan lebih banyak tenaga Ilahi oleh tubuh, sehingga pembersihan pada berbagai lapisan tubuh berjalan lebih cepat. Banyaknya tenaga Ilahi yang diserap oleh tubuh juga mulai mengakibatkan beberapa perubahan pada seluruh lapisan tubuh.

I.4. Nishpatti
Pembukaan simpul utama ketiga (terakhir) yang biasa juga dikenal sebagai simpul Rudra pada akar cakra mata ketiga. Setelah simpul ini terbuka, hambatan-hambatan yang ditemui amat minim. Secepat cakra mahkota terbuka, orang yang bersangkutan akan mencapai kesadaran kosmos.

Setelah mengetahui proses pembersihan Kundalini dan masalah yang mungkin timbul, yang lebih perlu lagi untuk diketahui adalah Cara yang dapat dipergunakan untuk mengatisipasi masalah dan mempercepat proses pembersihan. Latihan-latihan yang akan diuraikan berikut,
adalah latihan yang dianggap paling praktis dan efektif Secara garis benar, teknik-teknik yang diberikan bermanfaat untuk mengeluarkan lebih banyak tenaga Kundalini, dan mempercepat pembersihan.
Perlu diketahui bahwa dalam melakukan latihan-latihan, tulang punggung harus selurus mungkin! Latihan-latihan dapat dilakukan sambil berbaring tanpa bantal dengan alas yang tidak terlalu lunak agar tulang punggung tidak melengkung. Latihan dapat juga dilakukan sambil duduk tanpa bersandar. Apabila dilakukan sambil duduk, pastikan bahwa tulang punggung cukup tegak di mana kepala dirasakan seperti tergantung pada sebuah kaftan dari atas (Gambar 27).


Banyak penyembuh prana atau praktisi chi-kung yang cenderung meremehkan latihan-latihan berikut. Mereka menganggap bahwa tubuh mereka telah cukup bersih dari energi negatif Latihan-latihan secara teratur dalam waktu yang lama telah membersihkan tubuh mereka dari berbagai Jenis hambatan dan energi negatif.

Hal ini tidaklah benar sepenuhnya. Latihan-latihan yang telah dilakukan selama ini memang telah membersihkan tubuh sedemikian rupa. Tetapi, sejak Kundalini bangkit, seluruh lapisan tubuh akan berubah total. Pembersihan yang dilakukan oleh tenaga Kundalini yang bangkit juga mengeruk timbunan karma negatif (dalam bahasa sansekerta biasa juga disebut shamkara) yang selama ini terpendam dalam sumshumna atau dalam bentuk tali karma di seluruh tubuh.

Pembersihan-pembersihan yang dilakukan sebelum bangkitnya Kundalini biasanya hanya mencapai hambatan dan energi negatif dan sedikit sekali menyentuh timbunan karma negatif Oleh sebab itu, walaupun seseorang telah melakukan berbagai latihan biasa selama bertahun-tahun, kemungkinan bahwa karma negatifnya masih menumpuk cukuplah besar. Selain itu, sebagaimana disebutkan sebelumnya, latihan-latihan biasa hanya membuat cakra-cakra utama menjadi aktif, tetapi masih belum terbuka. Simpul-simpul pada akar cakra biasanya masih tetap utuh. Hanya dengan tenaga Kundalinilah pembersihan menyeluruh terhadap karma, cakra, dan akar cakra dapat dilakukan secara tuntas.

Menurut kepercayaan kuno, proses pembersihan oleh tenaga Kundalini yang tidak selesai dalam sebuah masa kehidupan akan dilanjutkan dalam kehidupan selanjutnya. Orang-orang yang termasuk dalam golongan ini akan terbangkit Kundalininya secara spontan dan mudah. Pembersihan yang telah dilakukan dalam kehidupan sebelumnya hanya akan diulang sedikit saja dan dapat dilakukan dengan amat mudah.

2. Grounding
Grounding (terhubung ke langit dan bumi) amat penting untuk dilakukan. Sebelum melakukan latihan-latihan lain¬nya dianjurkan untuk melakukan grounding. Bahkan, walau¬pun tidak ada latihan yang ingin dilakukan, grounding tetap dianjurkan. Grounding akan memastikan seseorang menerima cukup energi dari langit dan bumi secara se¬imbang. Grounding juga memberikan perlindungan, di mana sebagian besar energi negatif akan secara otomatis disalurkan ke bumi.

Teknik untuk melakukan grounding adalah sebagai ber-ikut (pergunakan gambar-gambar cakra untuk memper¬mudah visualisasi):
• Bayangkanlah cahaya putih (atau kuning emas) yang terang benderang dart atas turun memasuki cakra mahkota. Cahaya tersebut menghangatkan cakra mah¬kota dan membuat cakra mahkota membuka dengan besar seperti sebuah bunga teratal dan bercahaya terang benderang.
• Cahaya tersebut menembus cakra mahkota di bagian tengahnya. Cahaya mulai memasuki kepala.
• Semakin banyak cahaya yang memasuki kepala, me-menuhi seluruh kepala, dan mulct mendorong cakra mata ketiga dart dalam, mengakibatkan cakra mata ketiga juga mekar sepenuhnya.
• Cahaya memenuhi seluruh kepala dan turun memenuhl tenggorokan, mendorong cakra tenggorokan untuk me¬kar sepenuhnya.
• Cahaya yang telah memenuhi kepala dan tenggorokan turun ke rongga dada, memenuhi seluruh rongga dada dan mendorong cakra jantung hingga mekar sepenuhnya. Cahaya juga memenuhi seluruh perut, membuat cakra pusar, cakra seks, dan terakhir cakra dasar mekar se¬penuhnya.
• Cahaya turun melalui kaki. Bagi yang melakukan teknik grounding ini sambil berdiri, bayangkan cahaya turun dari kedua cakra telapak kaki. Sedangkan bagi yang melakukannya sambil duduk, bayangkan cahaya turun dari cakra dasar.
• Cahaya yang telah turun ke luar dari tubuh dari cakra telapak kaki ataupun cakra dasar memasuki bumi, me¬nembus seluruh lapisan bumi, hingga sampai ke pusat bumi. Dan berkatilah bumi dengan cinta langit kasih sepenuhnya.
• Menerima cahaya dan cinta ka¬sih, bumi akan membalasnya de¬ngan cahaya bewarna hijau yang naik dari pusat bumi ke tubuh.
• Perintahkan pikiran bawah sa¬dar untuk menjaga agar tubuh selalu terhubung dengan cahaya dari langit dan bumi ini dan me¬narik kedua sinar tersebut terus¬-menerus.
Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 10-15 menit untuk latihan ini. Gambar 28: Grounding



Pada mulanya, setiap kali dilakukan, teknik ini akan bertahan selama kurang lebih dua jam. Oleh sebab itu, untuk memperoleh hasil yang terbaik, teknik ini harus dilakukan setiap 2 jam sekali, yang berarti 8 kali dalam seharinya (di luar waktu tidur, selama 3 hari pertama. Mulai hari keempat, latihan dapat dilakukan 4-5 kali se¬hari saja. Setelah minggu ke-2, latihan dapat dilakukan 2-3 kali sehari). Apabila latihan ini dapat dilakukan se¬cara teratur selama 30 hari terus-menerus, tubuh akan terhubung dengan kedua sumber energi secara permanen. Setelah latihan yang terus-menerus selama 30 hari, latihan hanya perlu dilakukan sekali sehari saja.
3. Membuka Lebih Banyak Gulungan Kundalini
Pada awalnya, tenaga Kundalini berbentuk sebuah gu-lungan dengan 31/2 lingkaran besar, di mana masing-masing gulungan besar itu sendiri terdiri dari 7 pangkat 108 gulungan kecil. Setiap gulungan menyimpan energi yang besar, di mana gulungan bagian luar menyimpan energi yang kurang murni, dan semakin ke dalam energi yang disimpan menjadi semakin murni.

Pembukaan setiap gulungan akan melepaskan sejumlah energi yang akan membakar dan mendorong ke luar hambatan dan energi negatif dari berbagai lapisan tubuh. Energi yang lebih kasar pada gulungan bagian luar biasanya bewarna merah kekuning-emasan dan bekerja dalam tahap pembersihan. Di bagian dalamnya, energi yang terdapat di dalam gulungan lebih murni dan bewarna biru terang dan bekerja dalam masa pemurnian.
Kecepatan pembukaan gulungan tenaga Kundalini ini secara langsung berkaitan dengan kecepatan proses ke¬bangkitan Kundalini. Semakin cepat gulungan-gulungan tenaga Kundalini membuka, semakin cepat pula kese¬luruhan proses Kundalini dapat diselesaikan.
Untuk membuka lebih banyak gulungan Kundalini, dapat dipergunakan banyak cara. Beberapa cara yang paling efisien adalah dengan:
3. 1. Kontraksi Otot
Otot yang dimaksud di sini adalah otot perinum yang terletak di antara alat kelamin dan anus yang merupakan pusat dari tenaga Kundalini. Kencangkan seluruh otot dari alat kelamin sampai ke anus. Tahanlah nafas semak¬simal mungkin tanpa dipaksakan. Hembuskan nafas dari mulut sambil membayangkan tenaga Kundalini yang di¬keluarkan bergerak ke tulang ekor. Lakukan teknik ini 5 kali berturut-turut. Lalu, kencangkan dan kendurkan otot perinum tadi silih berganti secara cepat selama 10 kali. Bayangkanlah pengencangan dan pengenduran otot ini sebagai pemompaan terhadap tenaga Kundalini dari perinum ke tulang ekor.
3.2. Bola Cahaya
• Bentuklah sebuah bola cahaya berwarna putih terang di atas mahkota dengan diameter sekitar satu meter. Lakukan dengan santai untuk memastikan bahwa bola cahaya ini benar-benar padat dan bercahaya terang.
• Tariklah bola cahaya perlahan-lahan turun ke kepala. Rasakan bahwa cahaya dari bola membersihkan seluruh sel di kepala. Cahaya memberikan kekuatan spiritual kepada seluruh sel di kepala dan mengaktifkan kelenjar pineal di tengah-tengah kepala. Cahaya juga mem¬bersihkan seluruh cakra yang terdapat di kepala, balk cakra utama, cakra biasa, maupun cakra minor.

• Tariklah bola cahaya turun ke tenggorokan untuk mem¬bersihkan dan memberikan energi kepada seluruh sel tenggorokan dan mengaktifkan kelenjar thyroid dan parathyroid. Cahaya juga membersihkan dan meng-aktifkan cakra-cakra di sekitar tenggorokan.

• Tariklah bola cahaya ini turun dengan bersumbukan pada tulang punggung. Sambil turun melewati tulang punggung, bola cahaya membersihkan dan memurni-kan seluruh tulang punggung. (Pembersihan dan pemur¬nian tulang punggung ini harus dilakukan juga untuk ruas-ruas tulang punggung yang lebih rendah saat bola cahaya ditarik lebih ke bawah) Saat sampai di dada, cahaya membersihkan dan memberikan energi kepada seluruh organ yang ada dalam rongga dada, seperti jantung dan paru-paru. Cahaya mengaktifkan kelenjar thymus. Cahaya membersihkan dan mengaktifkan cakra jantung depan dan belakang dan semua cakra lainnya di dada. Cakra jantung bersinar lebih terang dan ber¬warna merah muda dipenuhi dengan cinta kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh bentuk kehidupan.

• Saat tiba di solar plexus, bola cahaya membersihkan dan memberikan energi kepada seluruh organ di dalam-nya, seperti lambung, hati, dan sebagainya. Bola cahaya membersihkan seluruh cakra di tempat tersebut, membuang semua emosi negatif pada cakra solar plexus, membuat cakra solar plexus menjadi bersih dan ukurannya sedikit lebih kecil atau sama dengan cakra jantung.
• Turunkan bola hingga mencapai ketinggian perut. Bola cahaya membersihkan dan memberikan energi kepada seluruh organ tubuh yang terdapat di dalam perut. Bola cahaya juga membersihkan dan mengaktifkan seluruh cakra di sekitar daerah ini.

• Saat ditarik lebih ke bawah, bola cahaya membersihkan dan memberikan energi kepada seluruh organ reproduksi. Bola cahaya membersihkan dan mengaktifkan cakra seks.

• Di ketinggian tulang ekor, bola cahaya membersihkan dan mengaktifkan cakra dasar. Cakra dasar memberikan lebih banyak energi kepada tulang dan otot di seluruh tubuh.

• Bola cahaya ditarik sedikit ke depan, agar inti dari bola cahaya tepat berada pada perinum. Aktifkan Kundalini yang berada di tengah-tengah bola cahaya. Bayangkan gulungan demi gulungan dari Kundalini membuka dan bersatu dengan bola cahaya membuat bola cahaya menjadi semakin terang. Apabila tekanan dari bola cahaya telah menjadi sedemikian besar sehingga mulai sulit untuk dikontrol, naikkanlah bola cahaya kembali ke atas melalui jalan yang sama saat diturunkan tadi. Lepaskanlah bola cahaya ini ke atas setelah melewati cakra mahkota.

• Lakukanlah teknik ini sebanyak tiga kali
Dalam melakukan teknik ini, kedua tangan dapat di-pergunakan untuk membantu, mulai dari pembuatan bola cahaya di atas cakra mahkota, membimbing bola cahaya menuruni tulang punggung, sampai bola cahaya dinaikkan kembali dan dikeluarkan melalui cakra mahkota.



Gambar 29: Teknik Bola Cakaya
3.3. Membaca Buku Spiritual
Salah satu cara lain yang lebih pasif untuk membuka lebih banyak gulungan dan menaikkan tenaga Kundalini adalah dengan membaca buku-buku spiritual. Dengan membaca buku-buku Spiritual setiap hari, Kundalini secara otomatis menjadi tetap aktif. Selain membaca buku-buku spiritual, lebih balk lagi apabila dapat bergabung dalam latihan-latihan tetap dengan teman-teman lainnya yang juga dalam proses kenaikan Kundalini mereka. Dengan bertemu secara tetap, tenaga Kundalini dari setiap orang akan mendorong tenaga Kundalini yang lainnya, sehingga terjadi kerja sama yang saling menguntungkan.
Mereka yang mempunyai internet dianjurkan untuk menjadi anggota Perkumpulan Kundalini Dunia. Surat-surat dari para anggota senior Perkumpulan Kundalini cluma biasanya dimuati cukup banyak energi yang mempunyai getaran yang halus dan tinggi. Getaran yang halus dan tinggi yang terkandung dalam Surat-Surat dari para anggota senior ini akan banyak membantu dalam proses pembersihan.
3.4. Menyemburkan dan Menyerap Kembali Tenaga Kundalini
Dalam proses pembersihan, ada kemungkinan sebagian dari energi Kundalini menumpuk di beberapa bagian tubuh tertentu. Penumpukan energi Kundalini ini akan memberikan tekanan yang berlebihan pada bagian tubuh yang bersangkutan, dan mungkin menimbulkan efek ne¬gatif. Untuk mencegah terjadinya penumpukan energi, energi Kundalini yang ada pada tubuh harus disemprotkan ke luar melalui cakra mahkota. Di atas cakra mahkota, energi tadi dicampur dengan energi alam semesta, lalu ditarik kembali ke seluruh tubuh melalui semua cakra tubuh dan pori-pori. Energi mentah dari Kundalini, yaitu energi yang dikeluarkan dari gulungan-gulungan Kundalini di perinum akan menjadi lebih bermanfaat setelah bercampur dengan energi alam semesta. Dengan demikian, penyerapan energi Kundalini yang telah dicampur dengan energi alam semesta memberikan keuntungan ganda. Pertama, teknik ini mencegah terjadinya penumpukan energi pada bagian tubuh tertentu. Selanjutnya, energi yang telah dicampur memberikan lebih banyak manfaat dalam proses pembersihan.

Gambar 30: Menyemburkan dan menyerap kembali tenaga Kundalini
Latihan ini harus dilakukan sebagai penutup dari latihan Kontraksi Otot maupun latihan Bola Cahaya. Sementara untuk latihan Kontraksi Otot maupun Bola Cahaya tidak ada urutan tertentu yang harus diperhatikan.
Latihan ini dapat dilakukan sambil berdiri atau duduk sesuai dengan uraian sebelumnya dengan kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas:
• Pusatkan perhatian pada pusat Kundalini di perinum. Bayangkan pusat Kundalini menyala terang dan semakin membesar.
• Bayangkan energi Kundalini yang menyala menyerupai api ini menaiki tulang punggung dan menyala sepanjang tulang punggung. Energi Kundalini ini terus naik hingga mencapai kepala dan disemburkan ke luar melalui cakra mahkota.
• Energi Kundalini yang telah disemburkan ke atas ini bercampur dengan energi alam semesta dan berubah warnanya menjadi kuning emas dan putih perak. Energi berwarna kuning emas dan putih perak ini turun lagi ke bawah seperti tetesan-tetesan hujan dan diserap seluruh tubuh melalui cakra-cakra dan pori-pori. Di dalam tubuh, energi ini memberikan lebih banyak kekuatan pada tubuh, membersihkan dan mentransformasi setiap sel.
• Lakukanlah latihan ini selama lebih kurang 10 menit.
4. Membersihkan Tulang Punggung
Keempat latihan di atas membuka lebih banyak gulung¬an dan mengeluarkan lebih banyak energi Kundalini. Tetapi apabila pembersihan ingin diselesaikan dengan ce¬pat dan mudah, maka beberapa latihan untuk membersih¬kan sushumna yang terletak di tengah-tengah tulang punggung juga dibutuhkan. Proses pembersihan dilakukan oleh energi Kundalini.
Latihan-latihan sebelumnya mengusahakan agar lebih banyak energi yang tersedia, sedangkan latihan-latihan ini akan menjaga agar energi Kundalini tersebut dapat meng¬alir dengan lancar. Karena saluran utama dari energi Kundalini adalah sushumna, fokus dari latihan-latihan berikut adalah untuk memperlancar energi Kundalini pada sushumna itu. Selain itu, sushumna adalah pusat penyimpanan karma (shamkara) yang berasal dari seluruh kehidupan sebelumnya. Untuk membersihkan kotoran¬-kotoran yang telah dikumpulkan dalam beberapa kali ke¬hidupan, sudah tentu dibutuhkan kerja keras.
4.1. Mengaktifkan Pompa Tulang Ekor
Untuk menaikkan berbagai cairan dan keperluan tubuh lainnya melalui tulang punggung, dipergunakan mekanisme pemompaan. Pompa yang pertama terdapat di ujung tulang punggung, tepatnya pada tulang ekor. Sementara itu, setelah kebangkitan Kundalini, energinya melakukan berbagai pembersihan khususnya pada sushumna. Pembersihan-pembersihan ini mengakibatkan terjadinya penumpukan kotoran di beberapa tempat pada sushumna. Oleh sebab itu, pompa untuk tulang punggung harus lebih digiatkan lagi agar kotoran dan hambatan yang ada dapat dihanyutkan.

Pompa tulang ekor ini dapat diaktifkan dengan cara yang amat mudah. Hanya dengan memberikan rangsangan melalui pengurutan ringan pada tulang ekor, pompa ini akan segera menjadi lebih aktif. Pengurutan dapat dilakukan pada ke 8 lubang pada tulang ekor (Gambar 31) dengan memberikan tekanan ringan yang diputar¬putar searah jarum jam.


8 titik untuk mengaktifkan pompa tulang ekor
Gambar 31: Titik pada tulang ekor
4.2. Mengaktifkan Pompa Belakang Kepala
Pompa berikutnya untuk tulang punggung berada di belakang kepala. Apabila pompa pertama yang berada pada tulang ekor bertugas untuk mendorong ke atas, maka pompa di belakang kepala mempunyai tugas un¬tuk menarik ke atas cairan/ tenaga dalam saluran tulang punggung dan memompa¬kannya ke dalam kepala. Pompa ini dapat diaktifkan dengan cara yang sama de¬ngan pompa tulang ekor. Rangsangan dapat diberikan pada titik yang ditunjukkan dalam Gambar 32.

Gambar 32: Pompa di belakang kepala





4.3. Melancarkan Aliran Tulang Punggung

Setelah pompa bagian bawah dan atas lebih diaktifkan, saluran tulang punggung di antara kedua pompa ini juga perlu dilancarkan. Saluran ini dapat dilancarkan dengan beberapa gerakan ringan khusus yang akan melancarkan hambatan-hambatan yang mungkin ada dalam saluran tulang punggung. Selain melancarkan saluran tulang punggung, gerakan-gerakan ini juga merangsang kelenjar thymus yang terdapat di tengah dada. Kelenjar thymus sendiri berfungsi sebagai pusat dari perasaan-perasaan halus, sehingga dengan adanya rangsangan-rangsangan itu perasaan-perasaan halus akan lebih diaktifkan.
Kepala

Gambar 33: Membengkokkan tulang punggung ke belakang

Gerakan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut. Lengkungkan badan dan pinggul ke belakang agar tulang punggung membentuk lengkungan semaksimal mungkin. Tariklah kedua lengan dan kepala ke belakang. Bertahanlah dalam posisi ini untuk beberapa saat (Gambar 33)

Setelah itu, balikkan arah gerakan ke depan. Semua anggota badan yang tadinya ditarik ke belakang sekarang ditarik ke depan. Kepala ditarik ke depan dan ditun¬dukkan hingga dagu menyentuh bagian atas dada. Kedua tangan ditarik ke depan hingga rapat. (Gambar 34). Tahanlah posisi ini untuk beberapa saat. Ulangi gerakan ke belakang dan ke depan beberapa kali.



Gambar 34: Membengkokkan tulang punggung ke depan
4.4. Membuang Hambatan di Tulang Punggung
Terkadang, terjadi penumpukan energi negatif yang cukup besar di dalam tulang punggung. Tanpa bantu¬an, usaha keras Kundalini untuk membersihkan hambat¬an ini mungkin membutuhkan waktu yang panjang. Da¬lam beberapa kasus, Kundalini membutuhkan waktu sampai beberapa tahun untuk membersihkan 1 ruas tu¬lang punggung saja! Selama proses pembersihan yang mencapai beberapa tahun ini, orang yang bersangkutan akan mengalami berbagai masalah kesehatan, emosi, mau¬pun mental.
Untuk mempercepat dan mempermudah proses pembersihan, Kundalini membutuhkan bantuan. Dalam mem¬bersihkan saluran di tengah tulang punggung, bantuan dapat diberikan kepada Kundalini dengan salah satu atau gabungan dari teknik-teknik di bawah ini:
• Penyapuan dengan tenaga prana
• Pembersihan dengan cahaya
• Pembersihan dengan teknik gelembung/brocolli
• Mandi dengan air garam
Apabila teknik-teknik ini dilakukan dengan cara yang benar, akan dirasakan bahwa penumpukan energi negatif yang menjadi hambatan akan berkurang banyak atau langsung menghilang. Pembersihan cukup dilakukan beberapa kali untuk membuang hambatan-hambatan yang ada secara tuntas. Hambatan-hambatan yang disebabkan oleh penumpukan energi negatif dapat dilakukan dengan mudah dengan teknik-teknik yang disebutkan di atas.
Dalam beberapa kasus, mungkin ditemui beberapa hambatan yang hanya menghilang secara temporal. Ham¬batan seperti ini akan kembali seperti semula, walaupun setelah pembersihan dirasakan telah bersih untuk sementara waktu. Hambatan-hambatan seperti ini biasanya disebabkan oleh karma negatif. Untuk hambatan-hambatan yang termasuk dalam jenis ini, pembersihan harus dilakukan secara rutin satu sampai dua kali sehari selama satu sampai dua bulan secara terus-menerus.
Tetapi, ada juga hambatan yang jauh lebih jelek dari kedua jenis hambatan yang telah disebutkan di atas. Hambatan ketiga ini biasanya disebabkan oleh trauma dalam kehidupan-kehidupan sebelumnya, yang dapat di¬kenali dengan ciri-ciri sebagai berikut:
• hambatan kembali 100% seperti semula dalam beberapa menit/jam
• hambatan masih belum dapat dibuang walaupun telah dilakukan pembersihan rutin selama lebih dari 1 bulan
• hambatan dirasakan sebagai sebuah masalah fisik.
Dalam melakukan pembersihan, harus diperhatikan de¬ngan teliti apakah pembersihan telah dilakukan dengan benar atau tidak. Apabila pembersihan dilakukan dengan benar, maka setelah pembersihan akan dirasakan hasil yang cukup memuaskan walaupun hambatan mungkin kembali lagi seperti semula dalam beberapa menit. Tetapi, Jlka teknik pembersihan dilakukan dengan kurang benar, maka hambatan yang ada tidaklah dibersihkan dengan balk. Apabila setelah pembersihan, hambatan masih tetap

1 komentar:

  1. Salam.kalau ade getaran di kepala dan tangan.Apa maksudnya mas?

    BalasHapus